SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
"Sistem Informasi Pemasaran"
Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H (1510209833)
Nila Adaniyah (1510209834)
Andi setiawan (1510209840)
Eke Maulana permatasari (1510209990)
Finandri Tri Ilmi (1510209991)
Bagas Dwi Prasetyo P (1510210049)
Dewa Made Bima (1510210103)
Bagas Dwi Prasetyo P (1510210049)
Dewa Made Bima (1510210103)
Rentika Dewi (1510210097)
Anggoro Adi Saputro (1510210144)
DOSEN PENGAMPU :
Lydia Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem
Informasi Pemasaran”
.
Penyusunan makalah ini
merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dalam
Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik dalam materi
maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini.
Kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung atas sumber-sumber materi sebagai bahan
referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami berharap
semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
1.1
Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen
menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang
berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat
dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari
faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan
salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi
yang telah lama berkembang, dan sampai
sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan
untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi
pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau
tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang
dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal
ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan
dari sub–sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan
tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi
sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil
keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri
atas orang, peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk mengumpulkan,
menganalisa dan membagi–bagi apa–apa yang dibutuhkan secara tepat waktu dan
informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan dengan keputusan bagi
manajemen pemasaran. ( Philip Kotler )
Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu
rancangan yang menekankan pada tiga hal pokok berikut:
Pertama, sistem informasi
pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas dan bersifat
fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling
berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang
ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh,
dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan pelanggan, periklanan, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem informasi pemasaran yang
baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan atau suatu laporan triwulan
dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin
pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam
masalah-masalah pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah
berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain, sistem tersebut harus dirancang
dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang ada sehingga sistem
tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode yang
lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang dikhususkan,
pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang pemimpin individu untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-sistem tersebut dengan
sengaja dikembangkan untuk mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen
pemasaran. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem
tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin
pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus mempunyai komitmen dan
dukungan luas dari organisasi.
Ketiga, suatu sistem informasi
pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan
keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal
ini berarti sistem tersebut harus dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan
data ataupun untuk memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus
dirancang untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu pembuatan
keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang dibutuhkan untuk merubah
data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para pemimpin dalam membuat
keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci. Untuk
mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses
pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan
harapan dari pemakai sistem tersebut.
Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan Struktur
Organisasi Fungsional?
3. Apa
saja prinsip-prinsip
pemasaran?
4. Bagaimana Model Sistem Informasi
Pemasaran?
5. Apa
yang dimaksud Evolusi Sistem Informasi Pemasaran?
Tujuan
2.
Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Struktur
Organisasi Fungsional.
3.
Mengetahui
apa saja
prinsip-prinsip pemasaran.
4.
Mengetahui
Model Sistem Informasi Pemasaran.
5.
Mengetahui
apa yang dimaksud Evolusi Sistem Informasi Pemasaran.
BAB II
2.1 Struktur Organisasi Fungsional
Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda. Keuntungan
dari Functional Organization adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan
efisiensi proses yang berulang. Kerugiannya bila menghadapi sebuah proyek antar
divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi
dan manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang
mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Kerugian lain
dari sistem ini adalah komunikasi menjadi sangat terbatas (umumnya top down)
dan kreativitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokratis.
Ø Ciri-Ciri Struktur organisasi
fungsional :
a)
Tidak
menjamin adanya kesatuan perintah.
b)
Keahlian
para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi.
c)
Penghematan
waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
2.2 Prinsip Pemasaran.
o Prinsip-prinsip Pemasaran
a)
Krediblitas
Orang tidak
meragukan kredibilitas produk yang Anda miliki.
b)
Keahlian
Orang itu senang
mencari ahli untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Orang juga
akan senang jika solusi yang anda tawarkan benar-benar tepat untuknya.
c)
Bukti
Orang akan percaya
terhadap produk anda ketika mereka mendapatkan bukti nyata dari produk anda.
Contoh: produk anda benar-benar efektif, testimony, dll.
d)
Kejujuran
Dengan kejujuran,
orang akan senang berbisnis dengan anda. Kejujuran dapat menjadi efek viral
bagi bisnis anda secara alami.
e)
Dekat
dengan pelanggan
Kedekatan anda
dengan pelanggan menjadikan produk anda memiliki efek psikologis positif
sehingga mereka merasa memiliki produk anda.
2.3 Model Sistem Informasi Pemasaran
a)
Subsistem Pemrosesan Data,
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran
untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi
menjadi 2 yaitu:
§
Data primer adalah sebuah data yang
dikumpulkan oleh perusahaan.
§
Data sekunder adalah sebuah data yang
didapat atau dikumpulkan oleh orang lain.
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan
data primer melalui beberapa teknik penelitian:
a. Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
b. Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda
jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih
berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
c. Pengamatan.
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
d. Pengujian
Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu
subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan
tertentu. .
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
melalui beberapa teknik penelitian:
a.
Mailing Lists,
Daftar
alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic,
disket, dan kartu indeks.
b.
Direct Mail
Suatu
daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat
terpilih, biasanya dengan surat langsung.
b)
Subsistem Intelejensi Pemasaran,
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para
pelanggan dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data
pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data
pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan
yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.
c)
Subsistem Produk,
Produk merupakan suatu
unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk
menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager
pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix
dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran. Siklus hidup produk (product life
cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari perkenalan,
perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk memperkenalkan
suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat bagaimana
penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan
suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.
d)
Subsistem Promosi
Promosi merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu
area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga
tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
1.
Mendapatkan informasi untuk menjawab
pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk
tersebut, biaya pengiriman.
2.
Memasukkan data pesanan penjualan ke
dalam entry pemesanan produk
Sistem memberikan kemudahan bagi wiraniaga yaitu informasi mengenai
calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan
untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
e)
Subsistem Harga,
Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal
dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya
yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga
Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan
oleh konsumen terhadap suatu produk.
f)
Subsistem Unsur Terpadu
Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur
bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.
2.4 Evolusi
Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 Profesir Phillip Kotler dari
Northwestern University menggunnakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing
nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang
mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran.
1.
Intelijen pemasaran (marketing
intelligence) adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari
lingkungan.
2.
Informasi pemasaran intern (internal
marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan di dalam
perusahaan.
3.
Komunikasi pemasaran (marketing
communication) adalah informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke
lingkungan.
Kotler mengenali maksud dukungan keputusan dari pusat
saraf itu “...keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi
wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan
sesudahnya memlalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.” Walau ia tidak
menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, itulah yang ada dalam pikiran
Kotler.
Sistem informasi pemasaran dapat diartikan sebagai
suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi
fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam
definisi tersebut merupakan produk penting. Pertama, semua sistem informasi
fungsional harus bekerja sama, dan kedua, dukungan pemecahan maslah tidak
terbatas pada manajer pemasaran.
Ø
Model Awal Pemasaran
Selama periode 1967-1974, tidak kurang dali lima modal
sistem informasi pemasaran dijelaskan dalam literatur. Brien dan Stafford
merupakan bagian dari pembuat model pertama, dengan mendasarkan rancangan pada
4P dan menekankan pengembangan program pemasaran strategis. King dan Cleland
menekankan perencanaan strategis, sementara Kotler, Montgomery dan Urban, serta
Crissy dan Mossman menekankan dukungan keputusan. Berbagai upaya permodelan ini
dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga 1970-an, memberikan landasan
teoritis yang kuat untuk sistem informasi fungsional selanjutnya di semua area.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
Hakikat
dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan dilakukan
oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap,
dengan masing-masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri.
Intinya, individu mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan
ketimbang seluruh kegiatan.
Salah
satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini
adalah meningkatnya akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua kegitan
yang terkait dengan sebuah produk tertentu berada di bawah kendali seorang
manajer tunggal.
Rantai
komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa
putus dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap
bertanggung jawab kepada siapa. Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando,
yaitu wewenang dan kesatuan komando.
Ukuran
sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Organisasi besar
cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan
vertikal serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
1.2 Saran
Dengan
adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka organisasi tersebut
bisa terkendali dengan baik. Karena disebuah organisasi itu harus memiliki
spesifikasi kerja yang jelas, departementalisasi/divisi dalam organisasi yang
tepat, rantai kepemimpinan organisasi/komando yang jelas, dan ukuran organisasi
yang baik. Karena jika sebuah organisasi tidak memiliki unsur-unsur tersebut
maka tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu wajib hukumnya setiap
organisasi memiliki unsur-unsur tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://puspa06.wordpress.com/2011/11/23/model-sistem-informasi-pemasaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar