SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem Informasi Manufaktur”
Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H 1510209833
Nila Adaniyah 1510209834
Andi setiawan 1510209840
Eke Maulana permatasari 1510209990
Finandri Tri Ilmi 1510209991
Bagas Dwi Prasetyo P 1510210049
Dewa Made Bima 1510210103
Rentika Dewi 1510210097
Anggoro Adi Saputro 1510210144
DOSEN PENGAMPU :
Lydia Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
sebuah perusahaan selalu menghubungkan pemikiran hasil kepada sebuah prosedur
input, proses dan output. Data merupakan sebuah input yang pada akhirnya akan
menjadi sebuah informasi melalui sebuah proses system manajemen yang biasa disebut
DatabaseManagement System (DBMS). Proses mengubah data menjadi informasi perlu
melalui sebuah system yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu,
system informasi manajemen menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk
pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan tersebut.
Begitu
pula dengan perusahaan manufaktur memerlukan informasi untuk melangsungkan roda
industrinya. Tanpa informasi yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan
kebijakan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sebuah system informasi yang
dikhususkan pada department. Sistem Informasi Manufaktur lebih menekankan
kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input
bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses
yang terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud Model Sistem Informasi Manufaktur?
- Apa yang dimaksud dengan Manufacturing IntelligenceSubsystem?
- Bagaimana cara manajer mendapatkan informasi Sistem Informasi Manufaktur?
1.3 Tujuan
- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Model Sistem Informasi Manufaktur.
- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Manufacturing IntelligenceSubsystem .
- Menjelaskan cara manajer mendapatkan informasi Sistem Informasi Manufaktur.
BAB II
2.1 Model Sistem Informasi Manufaktur
2.1.1 Pengertian Manufaktur
Manufaktur adalah suatu aktifitas yang
komplek yang melibatkan bermacam-macam sumberdaya meliputi aktifitas
perancangan produk, mesin dan perkakas, pembelian, pemasaran, penjualan, production control,
pengiriman material, customer service, support service dan
manufacturing.
Pengertian sistem informasi manufakturadalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang berfungsi untuk menghubungkan (mengelola) data bersama sistem
informasi fungsional lainnya guna mendukung manajemen perusahaan untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan
meliputi input, proses dan output.
Ruang lingkup sistem informasi
manufaktur meliputi,
- Sistem perencanaan manufaktur
- Rencana tenaga kerja
- Rencana produksi
- Rencana kebutuhan bahan baku dan
- Sistem pengendalian manufaktur
Fungsi sistem informasi manufaktur
adalah untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan seperti perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang
dan jasa.
2.1.2 Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat sistem informasi manufaktur
adalah:
- Hasil produksi perusahaan bisa lebih efisien dan tepat waktu karena menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
- Arsip perusahaan lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
- Perusahaan lebih cepat dalam memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
- Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik akan membuat hasil produksi semakin cepat.
2.1.3 Model Sistem Informasi Manufaktur
Input data/informasi adalah Input data yang dimaksud adalah
memasukkan data internal dan eksternal.
Data internal adalah seluruh data yang
mendukung proses secara keseluruhan meliputi, data sumberdaya manusia (SDM),
material, mesin, transportasi, frekuensi perawatan dsb.
Data eksternal adalah data yang berasal dari
luar perusahaan yang mendukung proses pengolahan data untuk menghasilkan
informasi yang bermanfaat untuk perhitungan biaya dalam manufaktur, dari awal
sampai akhir periode. Data ini meliputi, data pemasok (suplier), kebijakan
pemerintah tentang listrik,UMR dsb.
2.2 Manufacturing Intelligence Sub system
2.2.1 Subsistem Input
Sub sistem input terdiri dari:
1. Sistem informasi akuntansi
Proses sistem ini adalah mengumpulan
data intern yang menjelaskan antara operasi manufaktur dan data di lingkungan
yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Contoh:
Pegawai bagian produksi memasukkan
data ke dalam sistem melalui media yang dapat dibaca mesin dan keyboard.
Setelah dibaca, data tersebut dimasukkan kedalam komputer pusat untuk
memperbarui database.
2. Sub sistem industrialengineering
(IE)
Sistem Industrial Engineering adalah
sistem yang terlatih khusus mempelajari tentang operasi manufaktur dan membuat
saran perbaikan. Industrial Engineering meliputi data khusu dari dalam
perusahaan yang menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
3. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen
manufaktur dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan terakhir tentang
sumber-sumber material, mesin dan pekerja. Yang termasuk dalam sub sistem
intelejen manufaktur yaitu:
- Informasi pekerja, seperti sistem kontrak, borongan atau tak berjangka harus diperhatikan oleh manajemen manufaktur yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.
- Sistem formal, manajemen manufaktur membutuhkan informasi pekerja melalui permintaan pekerja yang dikirimkan ke bagian sumber daya manusia, dan data dari elemen-elemen lingkungan yang terhubung dengan pihak pelamar.
- Sistem informal, arus informasi antara pekerja dan manajemen berupa kontrak harian.
- Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan,
- Pengujian data,
- Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
- Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
- Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
2.2.2 Sub Sistem Output
Sub sistem output adalah informasi
yang di peroleh dari hasil pengolahan data dari bagian poduksi, persediaan dan
kualitas.
1. Sub sistem produksi
Sub sistem produksi adalah semua hal
yang berkaitan dengan proses di setiap bagian kerja atau departemen yang
mengukur produksi.
2. Sub sistem persediaan
Sub sistem persediaan memberikan data
jumlah stok, biaya holding, safetistock dan hal lain berdasarkan hasil
pengolahan data dari input.
Fungsi Sub sistem persediaan adalah
mengukur volume aktifitas produksi dan persediaan yang diubah dari bahan mentah
menjadi bahan jadi.
3. Sub sistem kualitas
Sub sistem kualitas adalah semua hal
yang berkaitan dengan kualitas, biaya waktu, performa kerja, atau pemilihan
supllier. Fungsi sistem ini adalah bisa mengukur kualitas material saat diubah.
4. Sub sistem biaya
Sub sistem biaya berguna untuk
mengukur biaya yang terjadi selama aktivitas produksi. Unsur pengendalian biaya
digolongkan menjadi dua, yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk
melaporkan kegiatan secara rinci saat terjadi proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dikelompokkan menjadi
dua yaitu :
1. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan biasanya diakui
sebagai persentase biaya tahunan barang, meliputi kerusakan, keusangan,
pencurian,pajak dan asuransi
2. Biaya Pembelian
Biaya pembelian meliputi seluruh biaya
yang timbul akibat pemesanan material contoh: biaya telpon, biaya sekretaris,
biaya formulir pesanan pembelian dsb.
2.3
Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur
oleh Manajer
Sistem
Informasi manufaktur mulai digunakan dalm penciptaan maupun dalam operasi
sistem produksi fisik. Informasi manufaktur ini digunakan oleh eksekutif
perusahaan, manajer bagian manufaktur, maupun manajer lainnya.
Penggunaan
sistem informasi manufaktur pada perusahaan, antara lain:
Ø Eksekutif
perusahaan
Eksekutif
perusahaan menerima informasi dari subsistemoutput yang menjelaskan seluruh
operasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pekerja dalam
proses produksi dan hasil produksinya.
Ø Manajer
bagian manufaktur
Manajer
bagian manufaktur menggunakan sistem informasi ini untuk keberlangsungan proses
produksi.
Ø Manajer
bagian lain
Manajer
bagian lain seperti manajer pemasaran dan keuangan juga menggunakan output dari
sistem informasi mannufaktur ini. Pemasar merasa tertarik dengan aspek produksi
seperti biaya, kualitas, dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut
mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian
khusus pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi
persediaan, dan subsistem produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan
penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Suatu
hal penting yang harus diingat adalah sistem informasi manufaktur menyediakan
informasi bagi para manajer di seluruh perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem Informasi manufaktur ini adalah
Sistem Informasi Manufaktur merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang
memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan system
informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam
sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang
jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Selain itu, system informasi manufaktur terdiri dari tiga sub systeminput dan
empat sub systemoutput. Di dalam system manufaktur, computer mempunyai dua
sifat yaitu sebagai fisik (digunakan pada saat proses produksi dan
pengontrolan0 seperti CAD, CAM, dan Robotic Industrial. Dan juga sebagai system
informasi (yang memberikan data informasi yang akurat) seperti ROP, MRP, MRP
II, dan JIT.
3.2 Saran
Adapun
saran penulis sehubungan dengan pembahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang
pemahaman system informasi manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.akuntansilengkap.com/manajemen/model-dan-contoh-sistem-informasi-manufaktur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar