SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem
Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi”
Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H (1510209833)
Nila Adaniyah (1510209834)
Andi setiawan (1510209840)
Eke Maulana permatasari (1510209990)
Finandri Tri Ilmi (1510209991)
Bagas Dwi Prasetyo P (1510210049)
Dewa Made Bima (1510210103)
Bagas Dwi Prasetyo P (1510210049)
Dewa Made Bima (1510210103)
Rentika Dewi (1510210097)
Anggoro Adi Saputro (1510210144)
DOSEN
PENGAMPU :
Lydia
Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
TAHUN
AJARAN 2017/2018
2.1 Pengenalan sistem informasi manajemen dan akuntasi
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa
Inggris: management information system, MIS) adalah bagian
dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansimanajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian
dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnyasistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem
informasi eksekutif.
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.Menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan
pihak ekstern.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik
SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
- SIA melaksanakan tugas yang diperlukan
- Berpegang pada produsr yang relatif
- Menangani data rinci
- Berfokus historis
- Menyediakan informasi pemecahaan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem
Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain:
- Mengumpulkan data menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
- Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
- Melakukan kontrol secara tepat terdapat aset organisasi
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem
Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
- Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar/pelaporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengambilan pajak.
- Sistem pelaporan keuangan, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang
tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem
Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
- SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
- SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi.
Sebuah
Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
- Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
- Meningkatkan sharing knowledgeMenambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Dua
komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh
Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
- Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
- Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2
aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
- Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
- Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh
Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah serangkaian
prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan ke para pengguna.
Adapun kerangka kerja sistem informasi
dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem
Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem
Informasiyang menangani segala sesuatu yang berkenaan
dengan Akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah
sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada
sebuah organisasi antara lain :
- Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
- Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
- Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi
pemrosesan transaksi keuangan.
SIA
terdiri dari 3 subsistem:
- Sistem pemrosesan transaksimendukung proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar/ pelaporan keuanganmenghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
- Sistem pelaporan manajemenyang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Untuk memahami
bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan
sebagai berikut :
- Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
- Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
- Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Sebuah SIA menambah
nilai dengan cara:
- Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
- Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkanMeningkatkan efisiensi
- Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
- Meningkatkan sharing knowledge
- Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
2.1
Model sistem informasi manajemen
Model Sistem Umum-
Sistem Informasi Manajemen
1. Definisi
Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari
sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang
disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk
memecahkan suatu masalah.
2. Jenis-jenis
Model
a. Model
Fisik
Adalah
penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa
prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat
mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan
model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
b. Model
Naratif
Adalah
penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah
model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan
paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
c. Model
Grafik
Adalah
model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk
dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan
grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
d. Model
Matematis
Adalah
model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam
perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C.
keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C :
Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau
untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan
ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena
disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini
digunakan.
3. Kegunaan
Model
Terdapat
tiga kegunaan model diantaranya :
a. Mempermudah
Pengertian
Suatu
model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti
jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
b. Mempermudah
Komunikasi
Suatu
model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer akan
mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang
terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur komunikasinya.
c. Memperkirakan
Masa Depan
Khususnya
dalam model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang
dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer
juga harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.
4. Model Sistem Umum
Model system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang digunakan.
Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua system ini.
1
a. System
Fisik
System
fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya,
sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk
(output).
b. System
konseptual
System
konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya
sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di
dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini
menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme
pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme
pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan
perbaikan.
System
lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan
system lingkaran tertutup.
Sistem
Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau
mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya
sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi
umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
2.3 Konsep Subsistem Informasi
Organisasional
SIM
merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan
informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan sistem informasi manajemen).
Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi
bagi orang-orang selain para manajer. Ketika suatu organisasi
semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup
kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik
ditingkat pusat maupun daerah, mulai menerapkan konsep sesuai
kebutuhan yang mereka perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah
yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut sebagai sub-sub sistem
SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada
tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi
sistem informasi antara lain:
Sistem
Informasi AkuntansiSistem Informasi PemasaranSistem Informasi Kepegawaian , dsb.
Sebagian
besar database yang digunakan oleh suatu subsistem organisasi dapat
juga digunakan oleh yang lain, dan banyak juga yang berbagi perangkat
lunak (software).
2.4 Pemrosesan
data akuntasi
Proses akuntansi
di mulai ketika kejadian ekonomi diterima oleh sistem informasi akuntansi, yang
mencatat kejadian ekonomi itu sebagai transaksi akuntansi. Proses akuntansi
adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi dan berakhir dengan
penutupan buku berakhirnya seluruh proses pencatatan pada waktu tertentu.
Siklus
akuntansi dan mencakup langkah-langkah utama, yaitu:
- Mengidentifikasi transaksi atau peristiwa lain.
- Menyiapkan dokumen sumber transaksi itu seperti nota pembelian , faktur dan lain-lain.
- Menganalisis dan mengklasifikasikan transaksi langkah ini melibatkan kuantifikasi transaksi dalam bentuk uang, mengidentifikasi account yang terkena dampak dan apakah akun tersebut harus didebet atau dikreditkan.
- Mencatat transaksi dengan membuat entri di jurnal yang sesuai, seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas atau pengeluaran, atau jurnal umum dan entri tersebut dibuat dalam urutan kronologis.
- Post entri jurnal umum ke buku besar. Langkah ini dilakukan selama periode akuntansi sebagai transaksi terjadi atau dalam proses batch periodik.
- Menyiapkan neraca percobaan untuk memastikan bahwa debet kredit sama. Saldo percobaan adalah daftar dari semua buku besar, dengan debet di kolom kiri dan kredit di kolom kanan. Pada titik ini belum ada entri menyesuaikan. Jumlah aktual dari setiap kolom tidak bermakn, yang peting adalah bahwa nilai sama.
- Memperbaiki perbedaan dalam neraca percobaan. Jika kolom tidak seimbang, mencari kesalahan matematika, kesalahan posting, dan kesalahan perekaman. Kesalah posting meliputi: posting dari jumlah yang salah, mengabaikan posting,posting di kolom yang salah, atau posting lebih dari sekali.
- Siapkan jurnal penyesuaian untk merekam / mencatat transaksi yang masih harus dibayar, ditangguhkan, dan jumlah yang diperkirakan.
- Siapkan neraca saldodisesuaikan.
- Siapkan laporan keuangan, yang terdiri dari neracar, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
- Siapkan jurnal penutup yang menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya keuntungan, dan kerugian.
- Posting jurnal penutup ke buku besar.
- Siapkan neraca percobaan setelah penutupan untuk memutuskan bahwa debet kredit sama. Pada proses ini, hanya accounttetap muncul karena yang sementara telah ditutup.
2.5 Karakteristik
sistem informasi akuntansi
Ada
beberapa karakterisitik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dengan
subsistem CBIS yang lain.SIA mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini:
· Melaksanakan
tugas yang diperlukan .Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan
pengolahan data atau tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk
memelihara catatan kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti
pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut
perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak
memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan
menjaga pengendalian.
· Berpegang
pada prosedur yang relatif rendah . Peraturan dan praktek yang diterima
menentukan cara pelaksanaan pengolahan data.Segala jenis organisai mengolah
datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
· Menagani
data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan
perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit
trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal
hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
· Terutama
berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang
terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch)
digunakan
· Menyediakan
informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi
bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan
neraca merupakan contohnya.
· Sementara
garis yang memisahkan suatu subsisten CBIS dari subsistem yang lain
kadang-kadang membingungkan,SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik
diatas.
2.6 Sistem
informasi dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pemecahan
masalah adalah respons terhadap suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan
buruk. Masalah atau problem didefmisikan sebagai suatu keadaan atau kejadian
yang merugikan atau berpotensi akan merugikan bagi perusahaan dengan cara
negatif, atau sebaliknya, yaitu hal yang menguntungkan atau berpotensi
menguntungkan bagi perusahaan dalam cara yang positif. Kita juga mengetahui
bahwa selama proses pemecahan masalah, manajer berhadapan dengan masalah
pengambilan keputusan di mana manajer harus memilih salah satu solusi dari
beberapa solusi alternatif yang ada. Keputusan didefmisikan sebagai hal atau
tindakan yang terpilih dari berbagai usaha yang telah dilakukan. Disarankan
untuk mengambil beberapa keputusan dalam proses pemecahan satu masalah.
Ada
beberapa elemen yang harus digunakan jika seorang manajer ingin berhasil dalam
memecahkan masalah, elemen-elemen tersebut bisa dilihat pada gambar berikut.
Sebagian
besar masalah yang dipecahkan oleh manajer adalah masalah-masalah sistem.
Sebagai contoh perusahaan sebagai sebuah sistem tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, sistem inventoris mengalami gangguan, muncul masalah pada sistem
penjualan dan seterusnya. Solusi terbaik untuk memecahkan masalah-masalah yang
terjadi terhadap sistem adalah menyesuaikan sistem dengan tujuannya, seperti
yang telah ditentukan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan
kondisi yang harus dicapai—kondisi yang diharapkan oleh sebuah sistem.
Manajer
bertanggung jawab untuk mencari solusi-solusi alternatif. Hal ini adalah salah
satu tahap dari proses pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan bantuan
komputer. Biasanya manajer memanfaatkan pengalaman yang dimilikinya atau
dibantu oleh sumber-sumber informasi non-komputer dari dalam dan luar
organisasi perusahaan. Bila semua elemen ini sudah ada dan manajer memahaminya,
maka solusi untuk memecahkan masalah akan ditemukan.
Memilih Solusi Terbaik
Pemilihan solusi terbaik dapat dilakukan
dengan cara yang berbeda. Henry Mintzberg, seorang ahli managemen teori,
mengidentifikasi tiga pendekatan yang berbeda dalam menentukan solusi terbaik:
1. Analisis.
Evaluasi
secara sistematis terhadap pilihan-pilihan yang ada dengan mempertimbangkan
segala konsekuensinya bagi perusahaan. Contoh yang digunakan mungkin anggota
dari sesi JAD yang memutuskan pendekatan mana yang akan digunakan dalam
mengimplementasikan sebuah sistem informasi eksekutif.
2. Penilaian.
Proses
pemikiran dan pertimbangan dari seorang manajer. Sebagai contoh seorang manajer
manufaktur menerapkan pengalaman dan intuisinya dalam mengevaluasi rancangan
sebuah pabrik baru menggunakan model matematika.
3. Negosiasi.
Perundingan
antara beberapa manajer. Contohnya aktivitas saling memberi dan menerima saran
yang terjadi di antara komite eksekutif mengenai fungsi system informasi mana
yang akan diterapkan terlebih dulu. Dalam proses negosiasi inilah pengaruh
kebijakan-kebijakan perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
Pemilihan
solusi terbaik untuk memecahkan masalah diutamakan menggunakan pendekatan
analisis. Namun demikian, pendekatan penilaian dan pendekatan negosiasi tidak
boleh diabaikan begitu saja. Ketiga pendekatan ini dapat digunakan secara
bersamaan untuk mendapatkan solusi yang tepat dan optimal.
3.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
adalah Kumpulan sumber daya yang di rancang untuk mentranformasikan data
menjadi informasi. Informasi di komunikasikan keberagam pemakai. Kita
mengunakan istilah sistem informasi akuntansi karena mencakup siklus-siklus
pemprosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengemangan system
informasi.
Sebagian
besar organisasi mengalami kejadian-kejadian ekonomi yang hamper sama
kejadian-kejadian ini menimbulkan transaksi-transaksi yang dapat di kelompokan
menjadi 4 siklus produksi dan siklus keuangan. Struktur pengendalain intern
mencakup kebijakan dan prosedur-prosedur yang di buat untuk menjamin bahwa
tujuan–tujuan tertentu organisasi akan dapat di capai. Siklus transaksi
memberikan kerngka system untuk menganalis dan merancang system informasi di
mana di dalamnya terdapat tujuan yang serupauntuk masing-masing siklus yang
berbeda itu. Tujuan ini merupakan bagian integral dari struktur intern
organisasi.
Dewasa
ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan
semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras
maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang komputer ini akan
membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi
akuntansi.
3.2
Saran
Dalam
penyusunan Makalah ini, penulis ingin memberikan beberapa saran-saran yang
nantinya semoga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan pertimbangan,
yang diantaranya :
- Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan
- Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam operasional usaha harus dapat terpenuhi dan terpelihara dengan baik.
- Perlu ada peningkatan pengetahuan dan pelatihan guna mengantisipasi perkembangan.
- Dengan demikian dapat dikatakan Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar