HujanDaun

Rabu, 30 Mei 2018

Makalah Sistem Informasi Manajemen Bab Sistem Informasi Manufaktur

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem Informasi Manufaktur”



Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H 1510209833
Nila Adaniyah 1510209834
Andi setiawan 1510209840
Eke Maulana permatasari 1510209990
Finandri Tri Ilmi 1510209991
Bagas Dwi Prasetyo P 1510210049
Dewa Made Bima 1510210103
Rentika Dewi 1510210097
Anggoro Adi Saputro 1510210144

DOSEN PENGAMPU :
Lydia Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018




BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan selalu menghubungkan pemikiran hasil kepada sebuah prosedur input, proses dan output. Data merupakan sebuah input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi melalui sebuah proses system manajemen yang biasa disebut DatabaseManagement System (DBMS). Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah system yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu, system informasi manajemen menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan tersebut.
Begitu pula dengan perusahaan manufaktur memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sebuah system informasi yang dikhususkan pada department. Sistem Informasi Manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud Model Sistem Informasi Manufaktur?
  2. Apa yang dimaksud dengan Manufacturing IntelligenceSubsystem?
  3. Bagaimana cara manajer mendapatkan informasi Sistem Informasi Manufaktur?


1.3 Tujuan
  1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Model Sistem Informasi Manufaktur.
  2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Manufacturing IntelligenceSubsystem .
  3. Menjelaskan cara manajer mendapatkan informasi  Sistem Informasi Manufaktur.




BAB II

2.1 Model Sistem Informasi Manufaktur
2.1.1 Pengertian Manufaktur
Manufaktur adalah suatu aktifitas yang komplek yang melibatkan bermacam-macam sumberdaya meliputi aktifitas perancangan produk, mesin dan perkakas, pembelian, pemasaran, penjualan, production control, pengiriman material, customer servicesupport service dan manufacturing.
Pengertian sistem informasi manufakturadalah suatu sistem yang berbasis komputer yang berfungsi untuk menghubungkan (mengelola) data bersama sistem informasi fungsional lainnya guna mendukung manajemen perusahaan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan meliputi input, proses dan output.

Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi,
  1. Sistem perencanaan manufaktur
  2. Rencana tenaga kerja
  3. Rencana produksi
  4. Rencana kebutuhan bahan baku dan
  5. Sistem pengendalian manufaktur

Fungsi sistem informasi manufaktur adalah untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan seperti perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang dan jasa.
2.1.2 Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat sistem informasi manufaktur adalah:
  1. Hasil produksi perusahaan bisa lebih efisien dan tepat waktu karena menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
  2. Arsip perusahaan lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
  3. Perusahaan lebih cepat dalam memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
  4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik akan membuat hasil produksi semakin cepat.

2.1.3 Model Sistem Informasi Manufaktur
Input data/informasi adalah Input data yang dimaksud adalah memasukkan data internal dan eksternal.
Data internal adalah seluruh data yang mendukung proses secara keseluruhan meliputi, data sumberdaya manusia (SDM), material, mesin, transportasi, frekuensi perawatan dsb.
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar perusahaan yang mendukung proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk perhitungan biaya dalam manufaktur, dari awal sampai akhir periode. Data ini meliputi, data pemasok (suplier), kebijakan pemerintah tentang listrik,UMR dsb.

2.2 Manufacturing Intelligence Sub system

2.2.1 Subsistem Input
Sub sistem input terdiri dari:
1. Sistem informasi akuntansi
Proses sistem ini adalah mengumpulan data intern yang menjelaskan antara operasi manufaktur dan data di lingkungan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Contoh:

Pegawai bagian produksi memasukkan data ke dalam sistem melalui media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Setelah dibaca, data tersebut dimasukkan kedalam komputer pusat untuk memperbarui database.
2. Sub sistem industrialengineering (IE)
Sistem Industrial Engineering adalah sistem yang terlatih khusus mempelajari tentang operasi manufaktur dan membuat saran perbaikan. Industrial Engineering meliputi data khusu dari dalam perusahaan yang menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
3. Sub sistem intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan terakhir tentang sumber-sumber material, mesin dan pekerja. Yang termasuk dalam sub sistem intelejen manufaktur yaitu:
  1. Informasi pekerja, seperti sistem kontrak, borongan atau tak berjangka harus diperhatikan oleh manajemen manufaktur yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.
  2. Sistem formal, manajemen manufaktur membutuhkan informasi pekerja melalui permintaan pekerja yang dikirimkan ke bagian sumber daya manusia, dan data dari elemen-elemen lingkungan yang terhubung dengan pihak pelamar.
  3. Sistem informal, arus informasi antara pekerja dan manajemen berupa kontrak harian.

  • Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan,
  • Pengujian data,
  • Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
  • Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
  • Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
2.2.2 Sub Sistem Output

Sub sistem output adalah informasi yang di peroleh dari hasil pengolahan data dari bagian poduksi, persediaan dan kualitas.

1. Sub sistem produksi
Sub sistem produksi adalah semua hal yang berkaitan dengan proses di setiap bagian kerja atau departemen yang mengukur produksi.
2. Sub sistem persediaan
Sub sistem persediaan memberikan data jumlah stok, biaya holding, safetistock dan hal lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input.
Fungsi Sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi dan persediaan yang diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
3. Sub sistem kualitas
Sub sistem kualitas adalah semua hal yang berkaitan dengan kualitas, biaya waktu, performa kerja, atau pemilihan supllier. Fungsi sistem ini adalah bisa mengukur kualitas material saat diubah.
4. Sub sistem biaya
Sub sistem biaya berguna untuk mengukur biaya yang terjadi selama aktivitas produksi. Unsur pengendalian biaya digolongkan menjadi dua, yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan kegiatan secara rinci saat terjadi proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan biasanya diakui sebagai persentase biaya tahunan barang, meliputi kerusakan, keusangan, pencurian,pajak dan asuransi
2. Biaya Pembelian
Biaya pembelian meliputi seluruh biaya yang timbul akibat pemesanan material contoh: biaya telpon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dsb.
2.3 Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur oleh Manajer
Sistem Informasi manufaktur mulai digunakan dalm penciptaan maupun dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi manufaktur ini digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajer bagian manufaktur, maupun manajer lainnya.

Penggunaan sistem informasi manufaktur pada perusahaan, antara lain:
Ø Eksekutif perusahaan
Eksekutif perusahaan menerima informasi dari subsistemoutput yang menjelaskan seluruh operasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pekerja dalam proses produksi dan hasil produksinya.
Ø Manajer bagian manufaktur
Manajer bagian manufaktur menggunakan sistem informasi ini untuk keberlangsungan proses produksi.
Ø Manajer bagian lain
Manajer bagian lain seperti manajer pemasaran dan keuangan juga menggunakan output dari sistem informasi mannufaktur ini. Pemasar merasa tertarik dengan aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk.  Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan, dan subsistem produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Suatu hal penting yang harus diingat adalah sistem informasi manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer di seluruh perusahaan.


BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem Informasi manufaktur ini adalah Sistem Informasi Manufaktur merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan system informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Selain itu, system informasi manufaktur terdiri dari tiga sub systeminput dan empat sub systemoutput. Di dalam system manufaktur, computer mempunyai dua sifat yaitu sebagai fisik (digunakan pada saat proses produksi dan pengontrolan0 seperti CAD, CAM, dan Robotic Industrial. Dan juga sebagai system informasi (yang memberikan data informasi yang akurat) seperti ROP, MRP, MRP II, dan JIT.


3.2 Saran
Adapun saran penulis sehubungan dengan pembahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang pemahaman system informasi manufaktur.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.akuntansilengkap.com/manajemen/model-dan-contoh-sistem-informasi-manufaktur/

http://tugaskampusmalika.blogspot.com/2016/06/resume-bab-11-manufacturing-information.html?m=1


Rabu, 16 Mei 2018

Makalah Sistem Informasi Manajemen Bab Sistem Informasi Pemasaran

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
"Sistem Informasi Pemasaran"



Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H (1510209833)
Nila Adaniyah (1510209834)
Andi setiawan (1510209840)
Eke Maulana permatasari (1510209990)
Finandri Tri Ilmi (1510209991)
Bagas Dwi Prasetyo P (1510210049)
Dewa Made Bima (1510210103)
Rentika Dewi (1510210097)
Anggoro Adi Saputro (1510210144)

DOSEN PENGAMPU :

Lydia Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.





SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2017/2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Sistem Informasi Pemasaran” .
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dalam Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik dalam materi maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada  pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber-sumber materi sebagai bahan referensi yang membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal  pada mereka yang telah memberikan bantuan. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.


Hormat kami,

   Penyusun


BAB I


1.1             Latar Belakang
                        Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai  sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari sub–sub yang saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagi–bagi apa–apa yang dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan dengan keputusan bagi manajemen pemasaran. ( Philip Kotler )
Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal pokok berikut:
Pertamasistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan atau suatu laporan triwulan dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain, sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
Ketigasuatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data ataupun untuk memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan memandu pembuatan keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang dibutuhkan untuk merubah data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci. Untuk mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai sistem tersebut.


              Rumusan Masalah

2.      Apa yang dimaksud dengan Struktur Organisasi Fungsional?
3.      Apa saja prinsip-prinsip pemasaran?
4.      Bagaimana Model Sistem Informasi Pemasaran?
5.      Apa yang dimaksud Evolusi Sistem Informasi Pemasaran?
Tujuan
2.         Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Struktur Organisasi Fungsional.
3.         Mengetahui apa saja prinsip-prinsip pemasaran.
4.         Mengetahui Model Sistem Informasi Pemasaran.
5.         Mengetahui apa yang dimaksud Evolusi Sistem Informasi Pemasaran.



BAB II

2.1  Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda. Keuntungan dari Functional Organization adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan efisiensi proses yang berulang. Kerugiannya bila menghadapi sebuah proyek antar divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Kerugian lain dari sistem ini adalah komunikasi menjadi sangat terbatas (umumnya top down) dan kreativitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokratis.

Ø  Ciri-Ciri Struktur organisasi fungsional :
a)      Tidak menjamin adanya kesatuan perintah.
b)      Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi.
c)      Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
2.2   Prinsip Pemasaran.
o   Prinsip-prinsip Pemasaran
a)      Krediblitas
Orang tidak meragukan kredibilitas produk yang Anda miliki.
b)      Keahlian
Orang itu senang mencari ahli untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Orang juga akan senang jika solusi yang anda tawarkan benar-benar tepat untuknya.
c)      Bukti
Orang akan percaya terhadap produk anda ketika mereka mendapatkan bukti nyata dari produk anda. Contoh: produk anda benar-benar efektif, testimony, dll.
d)     Kejujuran
Dengan kejujuran, orang akan senang berbisnis dengan anda. Kejujuran dapat menjadi efek viral bagi bisnis anda secara alami.
e)      Dekat dengan pelanggan
Kedekatan anda dengan pelanggan menjadikan produk anda memiliki efek psikologis positif sehingga mereka merasa memiliki produk anda.

2.3  Model Sistem Informasi Pemasaran
a)       Subsistem Pemrosesan Data,
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu:
§  Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan.
§  Data sekunder adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain.
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa teknik penelitian:
a.       Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
b.       Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
c.       Pengamatan.
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
d.      Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. .
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian:
a.       Mailing Lists,
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan kartu indeks.
b.      Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.
b)       Subsistem Intelejensi Pemasaran,
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.
c)       Subsistem Produk,
 Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran. Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.
d)       Subsistem Promosi
      Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
1.        Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
2.        Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk
Sistem memberikan kemudahan bagi wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
e)       Subsistem Harga,
Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.
f)        Subsistem Unsur Terpadu
Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.

2.4  Evolusi Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 Profesir Phillip Kotler dari Northwestern University menggunnakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran.
1.      Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir  ke perusahaan dari lingkungan.
2.      Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3.         Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengenali maksud dukungan keputusan dari pusat saraf itu “...keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya memlalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.” Walau ia tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, itulah yang ada dalam pikiran Kotler.
Sistem informasi pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut merupakan produk penting. Pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan kedua, dukungan pemecahan maslah tidak terbatas pada manajer pemasaran.
Ø  Model Awal Pemasaran
Selama periode 1967-1974, tidak kurang dali lima modal sistem informasi pemasaran dijelaskan dalam literatur. Brien dan Stafford merupakan bagian dari pembuat model pertama, dengan mendasarkan rancangan pada 4P dan menekankan pengembangan program pemasaran strategis. King dan Cleland menekankan perencanaan strategis, sementara Kotler, Montgomery dan Urban, serta Crissy dan Mossman menekankan dukungan keputusan. Berbagai upaya permodelan ini dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga 1970-an, memberikan landasan teoritis yang kuat untuk sistem informasi fungsional selanjutnya di semua area. 



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan dilakukan oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap, dengan masing-masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya, individu mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang seluruh kegiatan.
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankannya. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini adalah meningkatnya akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua kegitan yang terkait dengan sebuah produk tertentu berada di bawah kendali seorang manajer tunggal.
Rantai komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap bertanggung jawab kepada siapa. Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan kesatuan komando.
Ukuran sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Organisasi besar cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
1.2  Saran
Dengan adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka organisasi tersebut bisa terkendali dengan baik. Karena disebuah organisasi itu harus memiliki spesifikasi kerja yang jelas, departementalisasi/divisi dalam organisasi yang tepat, rantai kepemimpinan organisasi/komando yang jelas, dan ukuran organisasi yang baik. Karena jika sebuah organisasi tidak memiliki unsur-unsur tersebut maka tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu wajib hukumnya setiap organisasi memiliki unsur-unsur tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

https://puspa06.wordpress.com/2011/11/23/model-sistem-informasi-pemasaran/

Makalah Sistem Informasi Manajemen Bab Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “Sistem Informasi Sumber Daya Manusia”   Disusun Oleh: Waliyyul Famardhi...