HujanDaun

Rabu, 18 April 2018

Makalah Sistem Informasi Manajemen Bab Sistem Informasi Manajemen & Sistem Informasi Akuntansi


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi”



Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H (1510209833)
Nila Adaniyah (1510209834)
Andi setiawan (1510209840)
Eke Maulana permatasari (1510209990)
Finandri Tri Ilmi (1510209991)
Bagas Dwi Prasetyo P (1510210049)
Dewa Made Bima (1510210103)
Rentika Dewi (1510210097)
Anggoro Adi Saputro (1510210144)

DOSEN PENGAMPU :

Lydia Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.





SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2017/2018


2.1   Pengenalan sistem informasi manajemen dan akuntasi

Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansimanajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnyasistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :


  • SIA melaksanakan tugas yang diperlukan
  • Berpegang pada produsr yang relatif
  • Menangani data rinci
  • Berfokus historis
  • Menyediakan informasi pemecahaan minimal 

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain:
  • Mengumpulkan data menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terdapat aset organisasi

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/pelaporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengambilan pajak.
  • Sistem pelaporan keuangan, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi.

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledgeMenambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Dua komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
  • Spesialis Informasi
  • Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
  • Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
  • Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
  • Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
  • Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan. 
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
  • Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
 Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasiyang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksimendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuanganmenghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemenyang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
  • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
  • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
  • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkanMeningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.


2.1   Model sistem informasi manajemen
       Model Sistem Umum- Sistem Informasi Manajemen
       1. Definisi Model
         Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk memecahkan suatu masalah.
     2.  Jenis-jenis Model
a.    Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
b.    Model Naratif
Adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen. 
c.    Model Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
d.   Model Matematis
Adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.

            3. Kegunaan Model
    Terdapat tiga kegunaan model diantaranya :
a.    Mempermudah Pengertian
Suatu model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
b.    Mempermudah Komunikasi
Suatu model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer akan mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur komunikasinya.
c.    Memperkirakan Masa Depan
Khususnya dalam model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer juga harus menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.

       4. Model Sistem Umum
               Model system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang digunakan.
           Model system umum terdiri dari system fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua system ini.
1    
a.    System Fisik
System fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya, sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk (output).
b.    System konseptual
System konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan.
System lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan system lingkaran tertutup.
Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya.

2.3   Konsep Subsistem Informasi Organisasional
SIM merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya adalah menyediakan informasi bagi manajemen (karena itu dinamakan sistem informasi manajemen). Ternyata dalam praktiknya SIM pada suatu organisasi menyediakan juga informasi bagi orang-orang selain para manajer.  Ketika suatu organisasi semakin memiliki pengalaman dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup kebutuhan seluruh organisasi, para manajer di wilayah-wilayah tertentu, baik ditingkat pusat maupun daerah, mulai menerapkan konsep  sesuai kebutuhan yang mereka perlukan. Sistem informasi mulai akan memasuki wilayah yang sudah tersegmentasi, yang dapat disebut  sebagai sub-sub sistem SIM yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh pada tataran organisasi pemerintah pusat sudah mengimplementasikan beberapa aplikasi sistem informasi antara lain: 
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi PemasaranSistem Informasi Kepegawaian , dsb.
Sebagian besar  database yang digunakan oleh suatu subsistem organisasi dapat juga digunakan oleh yang lain, dan banyak juga yang berbagi perangkat lunak  (software).

2.4   Pemrosesan data akuntasi
Proses akuntansi di mulai ketika kejadian ekonomi diterima oleh sistem informasi akuntansi, yang mencatat kejadian ekonomi itu sebagai transaksi akuntansi. Proses akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan transaksi dan berakhir dengan penutupan buku berakhirnya seluruh proses pencatatan pada waktu tertentu.
Siklus akuntansi dan mencakup langkah-langkah utama, yaitu:
  • Mengidentifikasi transaksi atau peristiwa lain.
  • Menyiapkan dokumen sumber transaksi itu seperti nota pembelian , faktur dan lain-lain.
  • Menganalisis dan mengklasifikasikan transaksi langkah ini melibatkan kuantifikasi transaksi dalam bentuk uang, mengidentifikasi account yang terkena dampak dan apakah akun tersebut harus didebet atau dikreditkan.
  • Mencatat transaksi dengan membuat entri di jurnal yang sesuai, seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas atau pengeluaran, atau jurnal umum dan entri tersebut dibuat dalam urutan kronologis.
  • Post entri jurnal umum ke buku besar. Langkah ini dilakukan selama periode akuntansi sebagai transaksi terjadi atau dalam proses batch periodik.
  • Menyiapkan neraca percobaan untuk memastikan bahwa debet kredit sama. Saldo percobaan adalah daftar dari semua buku besar, dengan debet di kolom kiri dan kredit di kolom kanan. Pada titik ini belum ada entri menyesuaikan. Jumlah aktual dari setiap kolom tidak bermakn, yang peting adalah bahwa nilai sama.
  • Memperbaiki perbedaan dalam neraca percobaan. Jika kolom tidak seimbang, mencari kesalahan matematika, kesalahan posting, dan kesalahan perekaman. Kesalah posting meliputi: posting dari jumlah yang salah, mengabaikan posting,posting di kolom yang salah, atau posting lebih dari sekali.
  • Siapkan jurnal penyesuaian untk merekam  / mencatat transaksi yang masih harus dibayar, ditangguhkan, dan jumlah yang diperkirakan.
  • Siapkan neraca saldodisesuaikan.
  • Siapkan laporan keuangan, yang terdiri dari neracar, laporan laba rugi dan laporan arus kas.
  • Siapkan jurnal penutup yang menutup rekening sementara seperti pendapatan, biaya keuntungan, dan kerugian.
  • Posting jurnal penutup ke buku besar.
  • Siapkan neraca percobaan setelah penutupan untuk memutuskan bahwa debet kredit sama. Pada proses ini, hanya accounttetap muncul karena yang sementara telah ditutup.

2.5   Karakteristik sistem informasi akuntansi
Ada beberapa karakterisitik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain.SIA mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini:
·      Melaksanakan tugas yang diperlukan .Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
·      Berpegang pada prosedur yang relatif rendah . Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data.Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
·      Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal.
·      Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan
·      Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.
·      Sementara garis yang memisahkan suatu subsisten CBIS dari subsistem yang lain kadang-kadang membingungkan,SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik diatas.

2.6   Sistem informasi dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah respons terhadap suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan buruk. Masalah atau problem didefmisikan sebagai suatu keadaan atau kejadian yang merugikan atau berpotensi akan merugikan bagi perusahaan dengan cara negatif, atau sebaliknya, yaitu hal yang menguntungkan atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan dalam cara yang positif. Kita juga mengetahui bahwa selama proses pemecahan masalah, manajer berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan di mana manajer harus memilih salah satu solusi dari beberapa solusi alternatif yang ada. Keputusan didefmisikan sebagai hal atau tindakan yang terpilih dari berbagai usaha yang telah dilakukan. Disarankan untuk mengambil beberapa keputusan dalam proses pemecahan satu masalah.
Ada beberapa elemen yang harus digunakan jika seorang manajer ingin berhasil dalam memecahkan masalah, elemen-elemen tersebut bisa dilihat pada gambar berikut.
Sebagian besar masalah yang dipecahkan oleh manajer adalah masalah-masalah sistem. Sebagai contoh perusahaan sebagai sebuah sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sistem inventoris mengalami gangguan, muncul masalah pada sistem penjualan dan seterusnya. Solusi terbaik untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi terhadap sistem adalah menyesuaikan sistem dengan tujuannya, seperti yang telah ditentukan dalam standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan kondisi yang harus dicapai—kondisi yang diharapkan oleh sebuah sistem.
Manajer bertanggung jawab untuk mencari solusi-solusi alternatif. Hal ini adalah salah satu tahap dari proses pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Biasanya manajer memanfaatkan pengalaman yang dimilikinya atau dibantu oleh sumber-sumber informasi non-komputer dari dalam dan luar organisasi perusahaan. Bila semua elemen ini sudah ada dan manajer memahaminya, maka solusi untuk memecahkan masalah akan ditemukan.

Memilih Solusi Terbaik
Pemilihan solusi terbaik dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Henry Mintzberg, seorang ahli managemen teori, mengidentifikasi tiga pendekatan yang berbeda dalam menentukan solusi terbaik:
1.      Analisis.  
Evaluasi secara sistematis terhadap pilihan-pilihan yang ada dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya bagi perusahaan. Contoh yang digunakan mungkin anggota dari sesi JAD yang memutuskan pendekatan mana yang akan digunakan dalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi eksekutif.
2.      Penilaian.  
Proses pemikiran dan pertimbangan dari seorang manajer. Sebagai contoh seorang manajer manufaktur menerapkan pengalaman dan intuisinya dalam mengevaluasi rancangan sebuah pabrik baru menggunakan model matematika.
3.      Negosiasi.
Perundingan antara beberapa manajer. Contohnya aktivitas saling memberi dan menerima saran yang terjadi di antara komite eksekutif mengenai fungsi system informasi mana yang akan diterapkan terlebih dulu. Dalam proses negosiasi inilah pengaruh kebijakan-kebijakan perusahaan dapat dilihat dengan jelas.
Pemilihan solusi terbaik untuk memecahkan masalah diutamakan menggunakan pendekatan analisis. Namun demikian, pendekatan penilaian dan pendekatan negosiasi tidak boleh diabaikan begitu saja. Ketiga pendekatan ini dapat digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan solusi yang tepat dan optimal.



3.1   Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di tarik kesimpulan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah Kumpulan sumber daya yang di rancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi. Informasi di komunikasikan keberagam pemakai. Kita mengunakan istilah sistem informasi akuntansi karena mencakup siklus-siklus pemprosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengemangan system informasi.
Sebagian besar organisasi mengalami kejadian-kejadian ekonomi yang hamper sama kejadian-kejadian ini menimbulkan transaksi-transaksi yang dapat di kelompokan menjadi 4 siklus produksi dan siklus keuangan. Struktur pengendalain intern mencakup kebijakan dan prosedur-prosedur yang di buat untuk menjamin bahwa tujuan–tujuan tertentu organisasi akan dapat di capai. Siklus transaksi memberikan kerngka system untuk menganalis dan merancang system informasi di mana di dalamnya terdapat tujuan yang serupauntuk masing-masing siklus yang berbeda itu. Tujuan ini merupakan bagian integral dari struktur intern organisasi.
Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.
3.2   Saran
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis ingin memberikan beberapa saran-saran yang nantinya semoga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan pertimbangan, yang diantaranya :
  • Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan
  • Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam operasional usaha harus dapat terpenuhi dan terpelihara dengan baik.
  • Perlu ada peningkatan pengetahuan dan pelatihan guna mengantisipasi perkembangan.
  • Dengan demikian dapat dikatakan Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.






DAFTAR PUSTAKA





Selasa, 17 April 2018

Makalah Sistem Informasi BAB Management Database


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Management Database”


 

Disusun Oleh:
Waliyyul Famardhi Sugih. H 1510209833
Nila Adaniyah 1510209834
Andi setiawan 1510209840
Eke Maulana permatasari 1510209990
Finandri Tri Ilmi 1510209991
Bagas Dwi Prasetyo P 1510210049
Dewa Made Bima 1510210103
Rentika Dewi 1510210097
Anggoro Adi Saputro 1510210144

DOSEN PENGAMPU :
Lydia Setyawardani, S.E., M.Si., Sak., CA.


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018



2.1.     Organisasi data organization
Organisasi Data
Tujuan utama dari sistem informasi adalah penyediaan informasi untuk berbagai tujuan kegiatan mnajerial, dan penyediaan informasi yang dibutuhkan dalam berbagai tingkat operasi di dalam organisasi. Dalam hal penyediaan informasi ini yang perlu diperhatikan adalah :
1.   Data harus dapat diakses dan dikeluarkan dengan mudah dari sistem komputer.
2.   Setelah dikeluarkan hendaknya data dapat diproses dengan cepat dan efisien
Faktor yang terpenting mempengaruhi pengaksesan, pemanggilan dan pemrosesan data adalah organisasi file data. Organisasi file data ialah penstrukturan file yang berisi data dan sistem alamat yang memudahkan pengaksesan dan penggantian data dari file data tersebut. Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan menjadi suatu hierarki yang terdiri dari :
1.   Data field : unit terkecil dari data
2.   Record (catatan) : kumpulan data field yang berhubungan

3.   File : suatu kumpulan catatan yang saling berhubungan.

2.2.     Struktur Database
1.  Struktur database hierarkis : struktur kelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Dalam struktur ini untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang ke catatan dicabang lain harus kemabli ke tempat asalk percabangan tadi.
2. Struktur data base Jaringan : Struktur ini memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Secara konseptual tiap catatan dalam data bse dapat memiliki penunjuk ke arah catatan lain dalam database
3. Struktur data relasional : struktur ini merupakan sekumpulan tabel dan hubungan antar record dilakukan atas dasar nilai-nilai pada suatu field dan record tidak didasarkan pada alamat dalam record.

Tujuan utama dari konsep database :
·      Meminimalkan pengulangan data
·      Independensi data yaitu kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa   membuat perubahan pada program yang memproses data.
      
    2.3.     Penggunaan Database
Formulir, laporan, dan query adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu system manajemen basis data.
1.   Laporan dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan formulir. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data. Selain itu, formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi record-recordbasis data.
a.        Navigasi; formulir memungkinkan dilakukannya pembuatanrecord baru maupun modifikasi record-record yang sudah ada.

b.       Akurasi; formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat

c.        Konsistensi; konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan record-nya ke tabel yang lain.

d.       Penyaringan; setiap field dalam formulir dapat digunakan sebagai saringan (filter)

e.        Subformulir; entri-entri ke dalam subformulir secara otomatis akan dihubungkan dengan record formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan dari data.

Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan. Satu asumsi yang dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak terdapat detail padarecord pada tingkat terendah, maka record tingkat yang lebih tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan.

2.   Query
Query  adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkanrecord-record yang dipilih. Query  pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan criteria tertentu. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajemen. Manajer dapat memanfaatkan QBE (Query by Example) untuk dapat dengan cepat menemukan data tertentu untuk memecahkan masalah.
3.   Bahasa Query Terstruktur

Bahasa Query Terstruktur dan Structured Query Language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh system manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis data-nya. SQL telah menjadi topic yang penting karena dua alasan. Pertama, seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui web, manajer dan para professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwaa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis web. Kedua, para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sulit bagi sebagian besar  kebutuhan data mereka.

4.   Pemrosesan Basis Data Lanjutan

Pemrosesann analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak system manajemen basis data. OLAP digunakan untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistic cross-tabulation. Data mining, data marts, dan data warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk mengagregasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka. Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Knowledge discoverymenganalisis penggunaan data dan kesamaan data di antara tabel-tabel yang berbeda.

2.4.  Menempatkan Manajemen Database Dalam Perspektif
Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman computer yang berbiaya mahal.

1.   Keuntungan DBMS
a.        Mengurangi pengulangan data. Jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan ketika file-file computer disimpan secara terpisah untuk setiap aplikasi computer. Data yang sama di antara file-file, dalam suatu system manajemen basis data relasional, digunakan untuk membentuk relasi implicit di antara data.
b.       Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada di setiap program aplikasi
c. Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti COBOL atau Java.
d.   Keamanan yang lebih baik. DBMS mainframe maupun computer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi 
2.   Kerugian DBMS
a.        Membeli peranti lunak yang mahal. DBMS mainframe mahal harganya.
b.    Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan nama DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada meningkatnya jumlah sumber daya computer untuk mengakses basis data.
c.     Memperkejakan dan memelihara staf DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data. 

3.1        KESIMPULAN
Tujuan utama dari sistem informasi adalah penyediaan informasi untuk berbagai tujuan kegiatan mnajerial, dan penyediaan informasi yang dibutuhkan dalam berbagai tingkat operasi di dalam organisasi. Struktur data base terdiri dari Struktur database hierarkis,Struktur data base Jaringan,Struktur data relasional .
Penggunaan Database yaitu formulir, laporan, dan query adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu system manajemen basis data. Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman computer yang berbiaya mahal.


DAFTAR PUSTAKA

Makalah Sistem Informasi Manajemen Bab Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “Sistem Informasi Sumber Daya Manusia”   Disusun Oleh: Waliyyul Famardhi...